KARSINOMA MAMMA

Share:
KARSINOMA MAMMA

BATASAN
Karsinoma mamma ialah Karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma, areola dan papilla mamma.

Resiko tinggi terkena kanker mamma terdapat pada wanita :
1. Umur > 35 tahun.
2. Menark umur <> 50 tahun.
4. Melahirkan anak pertama umur > 30 tahun.
5. Tidak/sedikit mempunyai anak.
6. Tidak/tidak cukup lama menyusui anak.
7. Tidak/sedikit punya anak.
8. Displasia mamma.
9. Obesitas.
10. Mamma kontralateral pada klien kanker mamma

Keluhan klien kanker mamma dapat :
1. Mungkin tidak ada.
2. Tumor mamma, umumnya tidak nyeri.
3. Ulkus/perdarahan dari ulkus.
4. Erosi putting susu.
5. Perdarahan/keluar cairan dari putting susu.
6. Nyeri pada Payu dara.
7. Kelainan bentuk payudara.
8. Keluhan karena metastase.

Kapan Memikirkan Kemungkinan Kanker Mamma
1. Tumor pada mamma. Umumnya:
1) Tumor yang timbul pada umur > 35 tahun.
2) Tumor yang klinis tidak jelas jinak.
3) Kista yang berisi cairan berdarah.
2. Mamma mengkerut atau ada oedema mamma.
3. Erosi/eksem pada putting susu yang tak mau sembuh.
4. Darah/ cairan abnormal keluar dari putting susu.
5. Nyeri mamma yang tidak ada kaitannya dengan mensis.
6. Mommografi/USG terdapat bayangan tumor mamma berbentuk bintang atau mikrokalsifikasi yang irreguler.

Tumor pada mamma pada wanita umur 35 tahun atau lebih yang :
1. Tumbuh progresif
2. mengadakan infasi atau nekrose:
1) Batas tidak jelas.
2) Bentuk tidak teratur.
3) Mobilitas terbatas.
4) Retraksi kulit/papil.
5) Eritema kulit.
6) “Peau d’orange”
7) Nodul satelit.
8) Ulkus.
9) Tumor melekat dengan :
(1) Kulit.
(2) M. pektoralis.
(3) Dinding thoraks.
3. Mengadakan metastase
1) Regional :
(1) Pembesaran kelenjar limfe aksila.
(2) Pembesaran kelenjar limfe mammaria interna.
2) Organ jauh :
(1) Kelenjar limfe : supraklavikula, aksila kontralateral, leher dsb.
(2) Mamma kontralateral : Tumor dengan tanda maligna, “Peau d’orange”.
(3) Kulit : nodul satelit diluar kulit mamma,eritema kulit.
(4) Paru : efusi pleura,atelektase, “coin lesin, lymphangitic spread”.
(5) Tulang : nyeri tulang, distruksi tulang (ostiolitik, ostioblastik, fraktur), alkali fosfatase naik.
(6) Hati : Hepatomegali, nodus di hati umumnya multipel, ikterus, dsb.
(7) Sumsum tulang : anemia, trombositopenia, terdapat sel kanker di sumsum tulang.
(8) Otak : sefalgia, neuroplegia, tekanan intra kramial meninggi, lumpuh dsb.

PEMERIKSAAN
Bila ada dugaan suatu keganasan, maka dikerjakan pemeriksaan yang teliti.
1. Pemeriksaan Klinis
1) Status umum.
2) Status penampilan.
3) Status penyakit :
(1) Penyakit utama.
• Keluhan utama dll keluhan serta sejak kapan.
• Riwayat penyakit (perjalanan penyakit, pengobatan yang telah diberikan).
• Faktor etiologi / faktor resiko.
• Keadaan tumor lokal (tofografi) tumor (T) :
 Banyak.
 Lokasi Kwadran.
 Besar (sm)
 Batas.
 Konsistensi.
 Infintrasi (kulit, m. pekt. Dinding thoraks).
 Ulserasi.
 Operabilitas.
• Ada/tidaknya metastase (nodus) regional (N).
• Ada/tidaknya metastase jauh (M).
• Stadium Kanker
(2) Komplikasi Penyakit.
(3) Penyakit sekunder.

2. Pemeriksaan Penunjang Klinis
1) Pemeriksaan radiologis :
(1) Mammografi / USG mamma.
(2) X-foto thoraks.
(3) Kalau perlu :
• Galaktografi.
• USG Abdomen.
• CT-scan.
• Tulang-tulang.
• Bone scan. dsb

2) Pemeriksaan Laboratoriun :
(1) Rutin : darah lengkap, urin.
(2) Gula darah : puasa dan 2 jam pp.
(3) Enzym : alkali fosfatase, LDH.
(4) Petanda tumor : CEA, MCA, AFP.
(5) Hormon reseptor : ER, PR.
(6) Kalau perlu : aktivitas estrogen/”vaginal smear”.

3) Pemeriksaan Sitologis :
(1) FNA dari tumor.
(2) Cairan kista.
(3) Cairan pleura.
(4) Sekret putting susu.

3. Pemeriksaan /patologis
1) Durante operase : “Vries coupe”.
2) Pasca operasi : dari spesimen operasi
pT :
(1) Banyak tumor.
(2) Besar tumor dalam sm.
(3) Tipe histologis.
(4) Derajat diferensiasi sel.
(5) Invasi pembuluh darah.
(6) Invasi keluar jaringan mamma.
(7) Histologi lain disekitar tumor.
pN :
(1) Banyak nodus yang ditemukan.
(2) Banyak nodus yang mengandung metastase.
(3) Banyak nodus dalam sm.
(4) Tinggi level meta (Berg level)
(5) Ada/tidak invasi sel ganas ke kapsul.
(6) Ada/tidak metastase ekstra nodul.
(7) Ada/tidak reaksi immunologis.


TERAPI
TERAPI KURATIF
Untuk kanker mamma stadium 0, I, II dan III.
1. Terapi utama : Mastektomi radikal modifikasi.
Alternatif : Tumorektomi + diseksi aksila.
2. Terapi ajuvan :
1) Radioterapi paska bedah 4000 – 6000 rads.
2) Kemoterapi untuk pra menopause dengan CMF atau CAF untuk 6 siklus.
3) Hormon terapi untuk paska menopause dengan Tamoksifen untuk 1 – 2 tahun.
3. Terapi bantuan : Roboransia, bila perlu.
4. Terapi sekunder : bila perlu.
5. Terapi komplikasi pasca bedah : bila perlu.
Misalnya gangguan gerak lengan : Fisioterapi.

TERAPI PALIATIF
Untuk kanker mamma stadium IIIB dan IV.
1. Terapi utama :
1) Pra menopause : bilateral ovariektomi.
2) Pasca menopause :
(1) Hormon reseptor positif : Tamoksifen.
(2) Hormon reseptor negatif : Kemoterapi dengan CMF atau CAF.
2. Terapi ajuvan : bila perlu :
1) Operabel : mastektomi simpel.
2) Inoperabel : radioterapi.
3. Terapi bantuan : Roboransia
4. Terapi komplikasi pasca bedah : bila ada :
1) Patah : Reposisi-fiksasi-immobilisasi dan radioterapi pada tempat patah.
2) Oedema lengan :
(1) Diuretika.
(2) “Pneumatic sleeve”.
(3) Operasi transposisi omentum atau Kondoleon.
3) Efusi pleura :
(1) Aspirasi cairan atau drainase Bulleau.
(2) Bleomicin 30 mg + Teramisin 1000 mg. Intra pleura.
4) Hiperkalsemia :
(1) Diuretika. + rehidrasi.
(2) Kortikosteroid.
(3) Mitramisin, ¼ - ½ mg/kg BB, iv.
5) Nyeri : Terapi nyeri sesuai WHO.
6) Borok : Perawatan borok.
5. Terapi sekunder : bila ada.

No comments

Komentarnya yaa...

Klik Dibawah Untuk Download App Lazada Di Android