HDR
1. Definisi
Harga diri rendah (HDR) adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa.
Harga diri rendah (HDR) adalah perasaan dimana seseorang merasa tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan, akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
2. Tanda dan gejala
- Mengkritik diri sendiri
- Perasaan tidak mampu
- Pandangan perawatan diri
- Penurunan produktivitas
- Penolakan terhadap kemampuan diri
- Kurangnya percaya diri
3. Macam-macam HDR
a. HDR kronis
Dimana individu mengalami evaluasi diri negatif yang mengenai diri yang berlangsung lama.
b. HDR Situasional
Dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif yang mengenal diri tentang kemampuan yang berlangsung berespon terhadap suatu kejadian.
4. Akibat HDR
a. Gangguan hubungan sosial : Menarik diri
b. Menciderai diri sendiri
c. Resiko terhadap penolakan
d. Resiko prilaku kekerasan
e. Penurunan percaya diri.
II. Phon Masalah
Isolasi Sosial : MD ® Akibat
Gangguan Konsep diri : HDR ® Core Problem
Berduka disfungsional ® etiologi
III. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan interaksi sosial : MD
2. Gangguan konsep diri : HDR
3. Berduka disfungsional
IV. Masalah Keperawatan
1. Gangguan Interaksi sosial : MD
DATA SUBJEKTIF
- Klien mengatakan malu bergaul dengan orang lain
- Klien mengatakan lebih baik menyendiri dari pada berbincang – bincang dengan orang lain
DATA OBJEKTIF
- Klien tampak malas diajak berbicara
- Klien tampak sering menyendiri di kamar
2. Gangguan konsep diri : HDR
DATA SUBJEKTIF
- Klien mengatakan bahwa dirinya tidak percaya diri
- Klien mengatakan dirinya tidak berguna
DATA OBJEKTIF
- Klien sering terlibat melamun
- Klien terlihat tidak percaya diri
- Saat wawancara klien selalu merendahkan diri.
3. Berduka disfungsional
DATA SUBJEKTIF
- Klien mengatakan sedih dengan keadaan dirinya
- Klien mengatakan dirinya tidak berguna dan kecewa dengan nasib yang di alaminya
DATA OBJEKTIF
- Klien tampak sedih dan murung
- Klien tampak suka melamun
V. Rencana Tindakan Keperawatan
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
TUM
Klien dapat melakukan cara pengambilan / pengendalian keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi kehidupannya, dengan demikian dapat menurunkan perasaan rendah diri.
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Intrvensi
1. Bina hubungan saling percaya
2. Sapa klien dangan ramah
3. Perkenalkan diri
4. tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai
5. Buat kontrak yang jelas
6. jelaskan tujuan intervensi
7. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
8. Kontak mata dengan klien
9. dorong klien dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
10. Dengarkan ungkapan klien dengan empati
TUK 2 : Klien dapat mengidentivikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Intervensi
1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya
3. Dorong klien untuk menyebutkan aspek positif yang ada pada dirinya
4. Beri pujian yang positif atas tindakan klien.
TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan diri dalam menyelesaikan masalah
Intervensi
1. Kaji gambar koping yang dimiliki oleh klien
2. Tentukan kapan mulai menggunakan koping tersebut.
3. Gali kekuatan dan sumber kekuatan yang dimiliki klien
4. Beri remforcement yang positif atas keberhasilan kerja klien.
TUK 4 : Klien dapat menyusun atau merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki di RS maupun di rumah.
Intervensi
1. Bantu klien mengidentifikasi kegiatan yang selama ini di lakukan di RS / di rumah
2. Motivasi klien untuk dapat memutuskan rencana kegiatan yang akan di laksanakan di RS atau dirumah.
3. Bantu klien untuk melakukan aktivitas dan sesuai kemampuan dirinya
4. Beri reinforcement (+) terhadap pencapaian klien.
TUK 5 : Klien dapat berkolaborasi dengan tim medis dalam menggunakan obat dengan benar.
Intervensi
1. Diskusikan dengan klien tentang pentingnya obat
2. Bantu klien untuk memastikan bahwa klien minum sesuai dengan program dokter
3. Observasi tanda dan gejala terkait efek samping obat
4. Diskusikan dengan dokter tentang efek samping obat yang diberikan
5. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang dosis, waktu dan manfaat obat.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarga : EGC.
Stuart, Sunden. 1998. Buku Saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.
No comments
Komentarnya yaa...