Peptostreptococcus
Infeksi anaerob adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang didalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak membutuhkan oksigen. Bakteri anaerob dapat menginfeksi luka dalam, jaringan yang terletak lebih dalam dan organ- organ internal yang sangat sedikit membutuhkan oksigen. Infeksi ini sangat khas yaitu pembentukkan abses berisi cairan nanah yang berbau busuk disertai kerusakkan jaringan. Deskripsi Anaerob artinya “hidup tanpa udara”. Bakteri anaerob berkembang pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung oksigen. Kuman-kuman ini normalnya ditemukan di mulut, saluran pencernaan dan
vagina serta pada kulit. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob antara lain gas gangren, tetanus dan botulisme. Dan hampir semua infeksi yang terjadi pada gigi disebabkan oleh bakteri anaerob. Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier (sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding usus) mengalami kerusakkan akibat pembedahan, jejas atau penyakit. Biasanya sistem kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kadang-kadang bakteri tersebut mampu berkembang dan menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat yang disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen. Keadaan yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit pembuluh darah, keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh bagian tubuh. Misalnya:
Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi, rahang, tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga. Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru, infeksi pada salaput pembungkus paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru (bronkiektasis). Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut membentuk abses, radang selaput rongga perut (peritonitis) dan radang usus buntu (apendisitis). Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses panggul, penyakit radang panggul, peradangan dinding rahim (endometritis) serta infeksi panggul yang diikuti keguguran atau persalinan prematur. Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering menyebabkan ulkus pada penderita diabetes, gangren, infeksi yang merusak lapisan kulit sebelah dalam dan jaringan serta luka infeksi akibat gigitan.
Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan pembentukkan abses pada otak dan susunan saraf pada tulang belakang. Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam aliran darah penderita yang sakit (keadaan ini disebut bakteremia).
Penyebab dan Gejala-Gejala Penderita yang mengalami syok, cedera atau menjalani tindakkan pembedahan serta mereka yang menderita penyakit pembuluh darah atau tumor beresiko tinggi terinfeksi oleh bakteri anaerob. Banyak jenis bakteri anaerob yang dapat menyebabkan infeksi. Dan juga, kebanyakkan infeksi anaerob adalah “infeksi campuran” artinya infeksi
yang terjadi merupakan campuran dari beberapa bakteri yang berbeda. Bakteri anaerob yang paling sering menyebabkan infeksi adalah Peptostreptococcus
Tanda dan gejala-gejala infeksi bakteri anaerob bervariasi tergantung lokasi infeksi pada tubuh. Secara umum, infeksi bakteri anaerob menyebabkan kerusakkan jaringan, pembentukkan abses dengan nanah yang busuk serta demam. Gejala-gejala khas infeksi bakteri anaerob sesuai lokasi di tubuh adalah: Gigi dan gusi. Pembengkakan dan perdarahan gusi, napas berbau dan rasa sakit. Infeksi berat menyebabkan luka berdarah. Infeksi tenggorokan. Sakit tenggorokan, napas berbau, mulut terasa pahit, demam dan perasaan tercekik
No comments
Komentarnya yaa...